Saturday 26 September 2020

Cara menentukan airflow dalam satuan cfm

Halo sahabat,  Assalamu'alaikum, 
Apa kabar semua ? Semoga kita, keluarga kita, sodara-sodara kita, rekan dan sahabat kita, tetangga kita dan semua baik yang kenal dengan kita ataupun yang tidak kenal dengan kita selalu diberikan perlindungan, kesehatan dan rejeki yang berkah oleh Allah SWT. Dan semoga bagi sodara-sodara kita yang sedang sakit segera Allah angkat penyakitnya sampai sembuh seperti sedia kala, juga tidak lupa buat sodara-sodara kita yang sedang berjualan semoga laku barang jualan nya, serta tidak lupa pula buat sodara-sodara kita yang sedang ada masalah semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan kelancaran dalam segala urusan nya. Aamiin..

Sahabat kita hampir lupa bahwa dalam postingan kali ini sebenarnya kita akan membahas tentang bagaimana cara menentukan CFM dalam sebuah sistem HVAC atau dalam sebuah ruangan yang dikondisikan melalui sistem tata udara.

CFM adalah satuan umum yang digunakan dalam sebuah sistem tata udara, cfm adalah singkatan dari cubic fit permenit, selain cfm ada juga CMH atau cubic meter perhour, baik cfm ataupun CMH kedua-dianya sama-sama memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah sistem tata udara, kerena dengan satuan ini kita bisa menentukan kapasitas AC dan air change dalam sebuah ruangan yang dikondisikan dengan sistem tata udara (AHU, AC Central, split duct, AC split wall, AC Cassette, AC Standing floor dan lain-lain).

Lalu bagaimana cara menentukan CFM tersebut ?
Baiklah kita mulai saja pembahasan tentang cara menentukan CFM sebagai berikut :
pertama tama kita tentukan volume ruangan yang akan kita kondisikan dengan sistem tata udara yaitu ukuran panjang, lebar dan tinggi ruangan. kemudian kita tentukan Air change perhour yang akan kita rencanakan, (cara menentukan ACH sudah dibahas pada postingan sebelumnya).

Coba kita simak contoh kasus sebagai berikut :
Diketahui :
Panjang ruangan (P) = 10 meter
Lebar ruangan (L) = 7 meter
Tinggi ruangan (T) = 3 meter
Air change perencanaan (Ach)  = 20 kali

Maka untuk mengetahui berapa CFM yang harus kita supply ke ruangan tersebut adalah sebagai berikut :
Volume   = Panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T)
               = 10m  x  7m  x  3m 
               = 210 m3
Ach        = 20x, maka :

CMH     =  Volume x ACH
              = 210 m3 x 20x/jam
              = 4.200 m3/h
Sehingga Airflow dalam satuan CFM adalah : 2.470 cfm

Catatan : konversi dari CMH ke CFM sederhana nya CMH dibagi 1,7 
(CFM = CMH/1,7)

Jika nilai cfm sudah kita ketahui maka kita bisa lanjut untuk melakukan seleksi fan (blower yang akan digunakan pada sistem tata udara), namun untuk melakukan seleksi fan tersebut ada satu tahapan lagi yang harus dilakukan yaitu menentukan nilai static pressure dari sebuah fan atau blower yang akan kita gunakan. Cara menentukan static pressure kita akan bahas pada postingan berikutnya, maka agar sahabat tidak ketinggalan artikel-artikel berikutnya silahkan di follow blog ini. dan jika menurut sahabat artikel ini bermanfaat silahkan dishare ke teman-teman lainnya yang membutuhkan.

Tips : untuk seleksi kapasitas fan admin sarankan dilebihkan sekitar 10 - 20% dari nilai cfm hasil perhitungan, ini gunanya sebagai safety factor, ketika performa blower ini sudah mulai berkurang maka safety factor ini bisa kita fungsikan.

Demikian pembahasan singkat tentang cara menentukan CFM pada sistem tata udara.

Sekian terima kasih.


Thursday 17 September 2020

Cara menentukan Air Change perhour (ACH) Pada System HVAC

Air change perhour(ACH) atau jumlah pertukaran udara perjam adalah sebuah hasil perhitungan dari Satuan volume udara perjam dibagi Volume ruangan. Air change ini sangat penting untuk diketahui. Dalam sebuah siystem hvac terutama hvac dengan kelas-kelas kebersihan tertentu ini wajib diperhitungkan karena menjadi salah satu syarat yang telah ditentukan, sebagai contoh jika kita melihat pada buku panduan dari BPOM yaitu CPOB misal nya, tertulis dengan jelas masing-masing persyaratan teknis dari sebuah sistem tata udara nya, sebagai contoh misalnya kita lihat pada bagian kelas ruang 10.000 atau kelas C, disana tertulis ACH minimal 25x perjam, suhu 16-25 derajat celcius, Kelembaban repatif (RH) 40-60%.

Jadi apa itu ACH  ? , ACH adalah sebuah nilai dari hasil pembagian volume udara dalam ruangan terhadap volume ruangan itu sendiri. Untuk menghitung ACH sebuah ruangan yang dikondisikan oleh suhu sebuah sistem HVAC kita bisa menggunakan rumus sederhana sebagai berikut :

ACH = CMH / V

Ach = jumlah pertukaran udara ruangan per jam

CMH = Satuan volume udara perjam

V = Volume ruangan (PxLxT)

Sebagai contoh, coba kita hitung berapa ach sebuah ruangan yang dikondisikan oleh sebuah sistem HVAC,

Data ruangan : 

Diketahui : 

P: 6M   L: 6M  T: 3M

Hasil pengukuran CMH = 4320

Berapa ACH ruangan tersebut ?

Penyelesaian sebagai berikut :

V= PxLxT

   = 6x6x3

   = 108 M3

Rumus : > ACH = CMH / V

                             = 4320 / 108

                             = 40 ach,

Jadi sekarang kita sudah mengetahui bahwa ACH ruangan tersebut adalah 40x perjam.


Contoh lain:

Diketahui sebuah ruangan memiliki volume ukuran sebagai berikut: P= 6M, L= 3M, T= 3M, Berapa air flow atau volume udara yang harus disupply ke ruangan tersebut apabila ACH yang diinginkan 20x/jam.. ?

Jawab:

Pertama kita hitung volume ruangan tersebut, hasil hitungan = 54 M3, 

Maka Air flow atau volume udara yang harus kita supply keruangan tersebut adalah:

CMH = ACH x V

          = 20 x 54

          = 1080 cmh

Setelah menyimak dari 2 contoh diatas diharapkan kita bisa memahami apa itu ACH dan bagaimana cara menentukan atau cara menghitung nya.

Jadi sahabat sekarang sudah bisa menentukan berapa kapasitas fan dari sebuah sistem tata udara (AC, AHU, Exhaust dan Fresh Air unit).

Demikian pembahasan singkat tentang cara menentukan ACH. Apabila ada yang salah mohon dikoreksi.

Semoga bermanfaat bagi sahabat yang memerlukan nya.

Jika ini menurut sahabat bermanfaat, silahkan dishare ke berbagai media sosial lainnya.

Regards

Adm.



Supply Air Diffuser dan Return Air Grille

Sahabat hvac tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Supply air diffuser (SAD) dan Return air grille (RAG). Untuk sahabat yang belum faham apa itu SAD dan RAG mari kita coba bahas satu persatu ya..

Supply air diffuser (SAD) dan Return Air Grille (RAG) adalah merupakan aksesoris dari sebuah sistem hvac yang menggunakan ducting seperti AC Central.

SAD merupakan aksesoris sistem hvac yang berfungsi sebagai titik akhir dari aliran udara supply dari unit AC menuju ruangan. Ada beberapa model SAD yang digunakan dalam sistem hvac diantara nya ada yang terbuat dari Allimunium dengan finishing akhir menggunakan powder coating, ada juga allumunium natural (tanpa dilakukan proses coating), selain itu ada juga istilah lain dari SAD yaitu Supply air perforated (SAP), sesuai dengan nama nya perforated berarti bolong kecil-kecil, perforated ini memang terbuat dari bahan plate bolong-bolong dengan diameter bolongan antara 5-6mm, banyak yang jual bahan ini dalam keadaan sidah bolong-bolong, tapi jika ingin lebih rapih dan bagus maka sebaiknya membuat bolongan sendiri dengan proses CNC akan tetapi proses ini akan sedikit lebih besar biaya nya dibanding dengan menggunakan bahan yang sudah bolong-bolong dari pabrikan. 

Bahan perforated yang digunakan adalah plat mild steel dengan finishing powder coating, dan ada juga bahan yang digunakan adalah SUS 304 dan 316. Pemilihan bahan itu sendiri akan desesuaikan dengan aplikasi sistem hvac nya, jika hanya dingin maka boleh menggunakan SAD dengan bahan dari Allimunium natural atau powder coating, sedangkan sistem hvac khusus cleanroom maka bahan yang digunakan adalah sus 304, 316 ada juga yang menggunakan bahan mild steel dengan finishing powder coating.

Selain SAD, makan RAG pun memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bagian dari aksesoris hvac.

Perbedaan antara SAD dan RAG terletak pada posisi pemasangan, SAD dipasang di depan unit AC yaitu titik akhir jalur udara supply yang menuju ruangan, sedangkan RAG dipasang pada titik awal dari laju udara yaitu dari ruangan menuju unit.

Baik sahabat, kita cukupkan sampai disini dulu pembahasan tentang SAD dan RAG, untuk pembahasan komponen dan aksesoris lainnya akan kami bahas pada postingan-postngan berikut nya.

semoga tulisan bermanfaat.

Sahabat juga bisa baca artikel-artikel sebelumya yang sudah berhasil kami Posting dan kamu kumpulkan dalam sebuah menu navigasi sitemap. Silahkan klik disini

Sekian terimakasih

Salam semangat.

Monday 14 September 2020

Pengatur pembagian udara / volume control damper / volume damper

Sahabat,, Pada postingan sebelum nya kita telah membahas tentang, penegrtian ducting, macam-macam ducting, cara menentukan ukuran ducting dan lain-lain. sekarang kita akan membahas volume damper, Apa itu volume damper, apa fungsi nya dan bagaimana cara kerja nya. ? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari kita simak pada paragraf berikut ini.

Dalam sebuah sistem tata udara yang menggunakan ducting sebagai sarana untuk mendistribusikan aliran udara (air flow) baik dari ruangan ke unit AHU, AC atau unit exhaust ataupun sebaliknya dari unit AHU, AC atau exhaust menuju ruangan tentu diperlukan sebuah alat / komponen tambahan yang dapat membantu untuk memudahkan proses balancing, atau melakukan pembagian udara pada tiap-tiap ruangan sesuai dengan kebutuhan nya masing-masing, komponen tersebut secara umum dinamakan volume damper atau volume control damper.

Jadi volume damper adalah sebuah komponen dalam sistem tata udara yang berfungsi untuk mengatur pembagian udara tiap-tiap ruangan sesuai dengan volume udara yang diperlukan masing-masing ruangan. akan tetapi volume damper tidak bisa berfungsi apabila supply udara dari unit utama tidak sesuai dengan total volume udara yang dibutuhkan oleh ruangan yang dikondisikan nya. volume damper hanya untuk membagi-bagi udara pada tiap-tiap ruangan akan tetapi volume damper tidak bisa menambah atau mengurangi volume udara secara total, karena volume udara secara total dikendalikan langsung oleh unit blower pada tiap-tiap sistem.

Dilihat dari sistem kerja nya volume damper dapat dibagi menjadi dua bagian: yang pertama volume damper manual dan yang kedua adalah volume damper automatis atau lebih umum disebut motorized volume damper. Berikut ini contoh volume damper manual dan motorized

          
Volume damper manual   & Motorized volume damper

Volume damper manual tidak bisa bekerja sendiri, volume damper manual hanya bekerja apabila diataur langsung oleh manusia secara manual. sedangkan volume damper otomatis atau motorized volume damper bekerja digerakan oleh sebuah motor penggerak atas perintah sensor dari pengaturan tekanan ruangan dan volume udara dengan dikendalikan melalui panel control yang terpusat.

Jika dilihat dari bentuk atau fisik volume damper dalam sistem tata udara dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama berbentuk kotak (square) dan yang kedua berbentuk Round atau diameter.

Baik sahabat, sampai disini pembahasan volume damper pada sistem tata udara, semoga bermanfaat. Untuk pembahasan topik-topik lainnya tentang ducting dan HVAC akan ditulis pada postingan-postingan berikut nya, supaya sahabat tidak tertinggal update dari blog ini, silahkan di follow ya.

Sahabat juga bisa baca ertikel-artikel lainya terkait hvac dan ducting, silahkan klik disini.

Sekian terima kasih.
salam sukses untuk sahabat ya,,!

Definisi Cleanroom (ruang bersih) dalam istilah tata udara

Di dalam indutri tata udara atau system HVAC istilah cleanroom tentu sudah tidak asing lagi, keberadaan topik nya selalu hadir hampir disetiap pembahasan sistem tata udara. Bagi anda yang sudah familiar dalam bidang tata udara/ HVAC tentu sudah faham diluar kepala apa itu cleanroom, namun tentu tidak semua pembaca tulisan ini sudah faham apa itu cleanroom dalam sistem tata udara.

Baik sahabat, seperti dalam beberapa postingan terdahulu pada blog ini penulis telah menyampaikan bahwa tulisan ini dibuat hanyalah bertujuan untuk sekedar menyampaikan sebuah gagasan, menyampaikan pengalaman dan menyampaikan sedikit pemahaman penulis tentang apa-apa yang berkaitan dengan ducting HVAC, adapun kebenaran atau ke absahan dari tulisan ini sebaiknya sahabat pertimbangkan kembali sebelum menjadikannya sebagai rujukan atau referensi. selain itu penulis juga berharap jika ada tulisan yang menurut sahabat ada kekeliruan atau ada kesalahan maka diharapkan untuk memberikan saran masukan atau lebih baik memberikan penjelasan yang benar tentang kesalahan yang ditulis oleh penulis di blog ini. Penulis akan sangat mengapresiasi dan memberikan  penghargaan yang tinggi melalui ucapan terimakasih dari hati kami yang tulus. Untuk sahabat yang sedang mencari tahu apa itu cleanroom, atau apa sih definisi cleanroom dalam istilah tata udara atau sistem HVAC, Mari kita simak tulisan berikut nya.

Definisi Cleanroom (ruang bersih)
Menurut International Standard Organization For Standarization (ISO) standar 14644-1 Cleanroom adalah sebuah ruang dimana konsentrasi dari partikel yang ada di udara ruang tersebut dikontrol, dirancang secara khusus serta digunakan untuk meminimalisir hadirnya, teregenerasi dan tersimpannya partikel yang tidak diinginkan didalam ruangan dan termasuk pula pengaturan pada parameter-parameter lainnya seperti temperature, kelembaban dan tekanan pada ruangan. Sehinga tata udara cleanroom dapat didefinisikan suatu proses pengkondisian udara pada suatu ruang dimana konsentrasi partikel yang berterbangan (air-borne particles) dikontrol dengan suatu batasan-batasan khusus.

Ruangan apa saja yang menggunakan sistem tata udara cleanroom?
Sistem tata udara cleanroom banyak digunakan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang laboratorium, ruang produksi pada industri farmasi, industri makanan dan minuman, ruang operasi pada ruma sakit dan ruang-ruang lain yang memerlukan kondisi steril.

Sistem tata udara cleanroom dirancang secara khusus yaitu dengan melalui tahapan dan pertimbangan-pertimbangan yang kompleks. Diantara tahapan-tahapan tersebut antara lain adalah memperhatikan tata letak dari ruangan yang akan dirancang menjadi ruang cleanroom, mempertimbangkan pencapaian suhu yang diharapkan, pencapaian kelembaban yang ditentukan dan yang tidak kalah penting adalah pencapaian kelas kebersihan nya sesuai dengan kelas ruang yang ditentukan.

Dalam sistem tata udara cleanroom atau ruang bersih terdapat beberapa kelas ruang, menurut CPOB misalnya mulai dari black area, grey hingga white area. ada kelas F, Kelas E/D, Kelas C, Kelas B dan Kelas A Laminar airflow dengan backround kelas ruang B. setiap kelas ruang tersebut terdapat beberapa perbedaan mulai dari jumlah partikel, suhu, kelembaban, pertukaran udara (air change) perjam mikroba dan lain-lain.

Perencanaan sistem tata udara akan berbeda-beda sesuai dengan kelas ruang yang dirancang, sebagai contoh sederhana dalam perancangan sistem tata udara kelas ruang E (100.000) jika mengacu ke standar CPOB maka dalam perancangan sistem tata udara (HVAC) nya harus memperhitungkan untuk pencapaian-pencapaian sebagai berikut : suhu 20-27 derajat, kelembaban relatif udara dalam ruangan (Relative humidity) atau RH adalah maksimal 70% kecuali kelas E Khusus ada yang RH nya ditentukan rendah, karena terkait dengan bahan baku produk misalnya untuk menjaga agar tidak lengket dan lain-lain. selain suhu, kelembaban relative (RH) juga pertukaran udara harus sesuai dengan yang distandartkan dalam CPOB yaitu minimal 5x/jam, akan tetapi biasanya seorang design engineer menetapkan perhitungan untuk kelas 100.000 adalah 20x/jam, dalam hal ini tentu akan lebih baik bagi pencapaian sistem yang dirancang nya. perbedaan nya bisa kita bandingkan dengan perencanaan sistem tata udara kelas C (10.000) misalnya, dimana suhu yang disyaratkan secara umum adalah 16-25 derajat, dengan RH 40-60. dari sedikit contoh perbedaan ini diharapkan kita faham bahwa perancangan sistem tata udara dilakukan dengan berbeda-beda dengan perhitungan dan pertimbangan yang menyesuaikan target akhir sesuai dengan kelas ruang yang direncanakan.

Baik sahabat, sampai disini dulu untuk pembahasan definisi cleanroom ini semoga bermanfaat.
dan untuk pembahasan yang lebih rinci insyaAllah akan ditulis pada postingan-postingan berikutnya.
dan supaya sahabat mendapat info update dari blog ini silahkan di follow ya.
Terima kasih

Sahabat juga bisa baca artikel-artikel lainnya tentang ducting dan HVAC lengkapnya silahkan klik disini.



Thursday 3 September 2020

Contoh skema aliran udara (schematic air flow) pada sistem tata udara

 Assalamu'alaikum,
Salam sejahtra bagi kita semua.

Hallo.. apakabar sahabat,, sudah lama sekali saya tidak menjumpai anda semua.
Tulisan kali ini saya akan memberikan contoh skema aliran udara pada sistem hvac cleanroom baik untuk di ruang produksi farmasi ataupun ruang-ruang lainnya.

Bagi anda yang bekerja dibidang tata udara tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah skema aliran udara atau schematic air flow pada sistem hvac yang anda rancang. Schematic air flow ini biasanya sebagai gambar pelengkap yang disiapkan oleh seorang drafter dari vendor (kontraktor) HVAC untuk disajikan kepada pihak pemberi kerja dalam hal ini sebut saja pihak owner atau tim terkait dari owner.

Schematic air flow ini membantu memudahkan vendor untuk menjelaskan sistem tata udara yang dirancang kepada ihak owner dan tim nya. 

Nah... bagi sahabat yang sedang mencari contoh skema aliran udara pada sistem tata udara, atau disebut juga schematic air flow, berikut penulis lampirkan contoh gambarnya:

Pada gambar tersebut diatas, kita bisa sedikit review sebagai berikut : Ada 4 ruangan yang akan dikondisikan oleh sistem hvac kelas ruang 100.0000 atau kelas E/D dengan nama-nama ruangan seperti tampak pada gambar diatas.

Sistem HVAC disini akan mengkondisikan 4 ruangan  dengan suhu 20-27 deg, tekanan ruangan 15-20pa, RH maksimal 70% dan pertukaran udara 20x pejam (ACH=20x). 

Sekian sedikit pembahasan skema aliran udara pada sistem hvac kelas 100.000 /E, untuk lebih lengkapnya akan dibahas pada postingan berikutnya.
Jika sahabat akan membuat sistem HVAC seperti skema di atas atau sistem HVAC cleanroom lainnya silahkan  klik disini, atau jika ada kritikan atau pertanyaan silahkan isi komentar dibawah ya,

Supaya tidak ketinggalan update nya silahkan suscribe blog : www.ductinghvac.blogspot.com ini.
Dan jika postingan ini bermanfaat, silahkan share ke berbagai media sosial sahabat.

Terima kasih.
Salam sukses. 

Jangan lupa baca juga : Cara menentukan ukuran ducting.

Wednesday 6 April 2016

Komponen utama AC

Assalamu'alaikum,,
salam jumpa kembali,,
Apakabar sahabat ,, ? semoga senantisa dalam keadaan sehat wal'afiyat,, amiin
Mungpung ada waktu luang nih, , Penulis akan menuliskanartikel tentang komponen-komponen AC beserta fungsi nya.
Sebenarnya bisa dipastikan banyak sekali artikel-artikel tentang komponen-komponen AC yang sudah diposting pada website/blog lain, tapi penulis berfikir bahawa tidak ada salahnya jika kita tulis lagi disini, semakin banyak artikel maka akan memudahkan para pencari artikel untuk menemukan nya.

Baiklah sahabat kita langsung saja ya,,! Seperti kita ketahui bahwa AC sudah bukan lagi kebutuhan skunder yang hanya diperlukan sebagai pelengkap saja, akan tetapi AC sudah menjadi kebutuhan primer (poko) bagi sekelompok atau segolongan manusia, terutama mereka yang bertempat tinggal didaerah beriklim tropis dan perkotaan.

Selama ini mungkin kita hanya tahu bahwa AC itu adalah untuk mendinginkan ruangan, namun apakah sahabat sudah tahu kenapa AC bisa menghasilkan udara dingin/sejuk yang mampu membuat suhu didalam ruangan menjadi nyaman dengan tingkat suhu yang bisa disetel sesuai keinginan ?..
Sebagian dari sahabat pasti sudah tahu bahkan bisa menganalisa kemungkinan-kemungkinan problematika yang ditimbulkan karena adanya sebagian komponen AC yang sudah tidak berfungsi.
Supaya lebih singkat berikut komponen-komponen utama yang ada pada sistem AC:

1.Kompressor
Kompressor adalah jenis komponen AC yang berfungsi untuk menghisap gas refrigeran yang bertekanan dan temperatur rendah dari evaporator, kemudian dikomprsikan sehingga gas refrigerant tersebut mengalami perubahan tekanan dan tempertur menjadi tinggi, lalu kemudian dilairkan ke kondensor.

2.Kondensor
Kondensor pada sistem AC merupakan komponen yang berfungsi untuk merubah gas yang bertekanan tinggi menjadi cairan dengan tekanan yang masih tinggi yang kemudian cairan tersebut akan dialirkan ke katup ekspansi (expansion valve).

3.Katup ekspansi (expansion valve)
Katup ekspansi pada sistem AC merupakan komponen yang berfungsi untuk menurunkan temperatur dan tekanan cairan / reffrigerant yang berasal dari kondensor. atau bisa juga dikatakan untuk merubah cairan bertekanan tinggi yang berasal dari kondensor menjadi kabut / uap sebelum cairan refrigeran tersebut masuk ke evaporator.

4.Evaporator
Evaporator adalah komponen AC yang berfungsi untuk menyerap udara panas ruangan. Reffrigerant yang ada didalam evaporator akan menyerap udara panas ruangan yang dihembuskan oleh blower dibelakangnya melalui sirip-sirip evaporator, sehinga udara yang dihembuskan ke ruangan oleh AC sudah bertemperatur rendah (dingin).
Berikut gambar siklusnya:


Demikian pembahasan singkat kita tentang komponen utama AC. 
Semoga bermanfaat.

Note : Tulisan ini hanya sebatas catatan yang dipubikasikan, mohon untuk dipertimbangkan kebenaran dan keabsahannya sebelum dijadikan referensi atau rujukan. 

Baca juga :
Pengertian ducting


Regards
SK